Penyebab Slippage dalam Forex
1. Volatilitas Tinggi

Rilis berita besar, data makroekonomi (seperti Non-Farm Payrolls (NFP) AS atau Consumer Price Index (CPI) AS), atau kejadian geopolitik yang tak terduga bisa membuat harga melonjak dalam hitungan detik dan menciptakan gap di grafik harga. Jika Anda memasang order saat ini terjadi, order Anda akan dieksekusi pada kutipan pertama yang tersedia, bukan pada harga yang Anda lihat atau harapkan.
Hal ini terjadi karena eksekusi trading biasanya memerlukan waktu antara 50 hingga 300 milidetik, tergantung pada kecepatan broker Forex Anda. Saat harga bergerak cepat, bahkan order terbatas (limit order) mungkin tidak terpenuhi pada level yang diinginkan — terkadang sistem tidak mampu mengikuti perubahan harga dengan cepat.
Contohnya, Anda membeli EURUSD pada harga 1,0800 tepat sebelum laporan pekerjaan AS dirilis. Harga tiba-tiba naik saat berita tersebut keluar, dan bukannya masuk di 1,0800, trading Anda tereksekusi di 1,0815.
2. Likuiditas Rendah

Semakin banyak peserta pasar, semakin mudah menemukan pihak lain untuk mengambil sisi berlawanan dari trading Anda. Namun, jika likuiditas rendah (ada sedikit pembeli dan penjual aktif di pasar pada level harga tertentu), slippage juga dapat terjadi. Ini sangat umum terjadi saat pembukaan pasar, menjelang penutupan, selama jam pasar sepi, atau saat trading pasangan mata uang eksotik dan aset yang kurang aktif.
Dalam kasus slippage akibat likuiditas rendah, order akan dieksekusi pada harga terdekat yang tersedia, yang mungkin berbeda beberapa pip dari harga masuk yang Anda inginkan — terutama jika ada kekurangan kutipan dalam buku order.
Contohnya, pada April 2025 terjadi eskalasi tarif mendadak antara Tiongkok dan Amerika Serikat selama sesi Asia malam hari — ketika likuiditas biasanya rendah. Menurut laporan, AUDUSD turun dari sekitar 0,6400 menjadi di bawah 0,6100 dalam beberapa jam. Itu penurunan sebesar 300 pip, jauh lebih besar dari fluktuasi biasa.
Apakah Slippage Bisa Positif?