Berita Fundamental
Pasar saham Asia bergerak bervariasi pada perdagangan Selasa (21/01/2025), setelah Presiden AS Donald Trump tidak mengenakan tarif lebih tinggi terhadap Tiongkok pada hari pertamanya menjabat, meskipun ia masih mengemukakan kemungkinan tarif itu di masa mendatang.
Presiden Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45, menjanjikan perubahan kebijakan yang signifikan dan langsung menandatangani serangkaian perintah eksekutif sebagai komitmen dari janji kampanyenya.
Dolar AS terpuruk pada hari Selasa setelah Presiden AS Donald Trump tidak jadi mengenakan tarif baru dan sejumlah laporan menunjukkan tarif baru akan dikenakan secara "terukur", sebuah kelegaan besar bagi mata uang yang terekspos perdagangan dengan AS.
Yen menguat minggu lalu karena meningkatnya ekspektasi bahwa Bank sentral Jepang akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan hari Jumat ini. Para investor bersikap semakin berhati-hati terhadap negara tersebut menjelang pertemuan Bank Jepang akhir minggu ini yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga.
Hal ini juga mencerminkan meningkatnya keyakinan BOJ terhadap ekonomi Jepang, yang dapat membuat sektor-sektor domestik tampak lebih menarik.
Outlook USDJPY
USDJPY kembali bergerak bearish dan ditutup sedikit turun pada perdagangan kemarin. USDJPY berpotensi melanjutkan penurunan minggu lalu dengan menguji support MA200 dan low 154.97. Indikator RSI pun bertahan di bawah 50% menandakan tekanan bearish masih mendominasi.
Jika kedua level tersebut mampu ditembus, maka USDJPY akan menuju support 154.71 dan 153.56.
Sebaliknya, kedua level support tersebut bisa menjadi pijakan rebound untuk menguji resistance 156.32.
Resistance: 156.32, 157.01
Support: 154.71, 153.56
