Ikuti panduan umum dari FBS — panduan ini dapat membantu Anda, terlepas dari posisi Anda dalam perjalanan investasi.
Menilai toleransi risiko Anda
Kaji situasi keuangan, tentukan tujuan investasi, dan evaluasi pemahaman Anda tentang investasi. Pertimbangkan seberapa nyaman Anda dengan fluktuasi pasar dan potensi kerugian. Untuk mendapatkan wawasan yang berharga tentang hal ini, pertimbangkan untuk menggunakan alat penilaian risiko online.
Langkah 2: Siapkan dana darurat
Alasan Anda memerlukannya sebelum berinvestasi
Dana darurat adalah jaring pengaman keuangan.
Dana darurat melindungi investasi, sehingga jika terjadi keadaan darurat, seperti masalah kesehatan atau kehilangan pekerjaan, Anda tidak perlu menjual aset atau menarik uang sebelum waktunya.
Dana darurat membantu Anda menghindari utang berbunga tinggi, seperti kartu kredit, dalam situasi pengeluaran tak terduga.
Membantu mengurangi stres — memiliki tabungan yang disisihkan akan membuat Anda lebih percaya diri.
Berapa banyak yang harus Anda tabung?
Biasanya, menabung sebesar tiga hingga enam bulan pengeluaran rata-rata adalah jumlah optimal. Jumlah pastinya tergantung pada:
stabilitas pekerjaan Anda (pertimbangkan untuk menabung lebih banyak jika Anda tidak memiliki penghasilan tetap);
tanggungan (sisihkan lebih banyak jika memiliki keluarga yang bergantung kepada Anda secara finansial);
asuransi (asuransi kesehatan dapat mengurangi jumlah yang dibutuhkan dalam dana darurat Anda);
toleransi risiko (targetkan untuk menabung hingga satu tahun biaya hidup untuk memastikan ketenangan pikiran);
kondisi keuangan saat ini (misalnya, tingkat inflasi).
Banyak ahli keuangan menyarankan untuk menginvestasikan persentase tertentu dari penghasilan setelah pajak — sekitar 10% hingga 25% dari penghasilan setelah pajak. Jika menyisihkan pendapatan bulanan untuk berinvestasi tampak sulit, jangan biarkan hal itu membuat Anda patah semangat. Terkadang, menyisihkan sedikit uang dapat membuat perbedaan dengan alat yang tepat.
Berikut adalah beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan:
Perhatikan dengan teliti pendapatan bulanan Anda untuk melihat jumlah yang tersisa setelah menutupi kebutuhan pokok. Jika sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, mungkin akan lebih bermanfaat jika Anda fokus pada membangun dana tabungan darurat atau membayar utang terlebih dahulu.
Mengelola utang, terutama utang berbunga tinggi, bisa jadi sulit tanpa rencana yang matang. Kaji jumlah utang Anda dan suku bunganya. Cari tahu jumlah yang dapat Anda investasikan dengan aman sambil tetap memenuhi setidaknya pembayaran minimum. Saat mengurangi utang, tinjau kembali kontribusi investasi Anda dan pertimbangkan untuk meningkatkannya.
Dana darurat sangat penting untuk mengatasi pengeluaran tak terduga tanpa bergantung pada utang. Jika masih berjuang untuk menabung tiga hingga enam bulan biaya hidup, Anda sebaiknya memulai investasi dengan jumlah yang lebih kecil saat membangun jaring pengaman keuangan tersebut.
Untuk membantu mengelola keuangan ke depannya, Anda dapat mempertimbangkan aturan penganggaran 50/30/20. Pendekatan ini membagi anggaran bulanan Anda ke dalam tiga kategori: 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan yang bersifat tidak wajib, dan 20% sisanya untuk pembayaran utang, tabungan, dan investasi.
Langkah 3: Pahami berbagai pilihan investasi

Setelah menentukan tujuan, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis investasi. Setiap investasi memiliki risikonya masing-masing, jadi Anda harus memahami detailnya, risiko yang dapat Anda tanggung, dan kesesuaian dengan tujuan keuangan Anda. Berikut adalah beberapa pilihan investasi populer:
Saham
Saham adalah bagian kepemilikan di sebuah perusahaan (misalnya, Apple (AAPL), Tesla (TSLA), atau Microsoft (MSFT)), yang juga disebut sebagai ekuitas. Anda membeli saham dengan harga yang berkisar antara beberapa dolar hingga beberapa ribu dolar, tergantung pada nilai pasar perusahaan. Hal ini memungkinkan investor untuk memasuki pasar saham di berbagai tingkatan dan membuatnya dapat diakses oleh investor baru dan berpengalaman.
Saham dipandang sebagai salah satu investasi terbaik berdasarkan imbal hasil di masa lalu, dan sering kali mengungguli opsi lain, seperti obligasi.
Reksa dana dan ETF
Reksa dana adalah kumpulan investasi yang telah diseleksi. Reksa dana memungkinkan Anda mengabaikan kebutuhan untuk memilih saham dan obligasi individual dan memberi Anda portofolio yang terdiversifikasi dalam satu pembelian yang mudah. Beberapa reksa dana memiliki manajer profesional yang membuat keputusan investasi. Ada juga reksa dana indeks yang menyamai kinerja indeks pasar saham, seperti S&P 500, tanpa manajemen aktif. Kelemahannya, Anda tidak memiliki kendali atas investasi spesifik di dalam reksa dana.
ETF mirip dengan reksa dana karena menggabungkan beberapa investasi. Perbedaan utamanya adalah ETF dapat dibeli dan dijual sepanjang hari, sama seperti saham individual. Ini sering kali berarti ETF memiliki harga yang lebih rendah daripada reksa dana. Di sisi lain, ETF dipengaruhi oleh volatilitas pasar sepanjang hari. Contoh ETF antara lain adalah SPDR S&P 500 ETF (SPY), dan Vanguard total stock market ETF (VTI).
Obligasi
Obligasi adalah pinjaman yang Anda berikan kepada perusahaan atau pemerintah (misalnya, obligasi negara AS, obligasi korporasi atau obligasi pemerintah kota), yang setuju untuk membayar Anda kembali setelah jangka waktu tertentu, dengan bunga. Umumnya, obligasi dianggap tidak terlalu berisiko dibandingkan saham karena Anda tahu persis waktu Anda akan mendapatkan kembali uang dan bunga yang akan diperoleh. Namun, obligasi dapat membatasi potensi pertumbuhan secara keseluruhan jika Anda ingin membangun kekayaan seiring berjalannya waktu.
Real estat dan investasi alternatif
Anda juga dapat berinvestasi di real estat atau aset serupa, seperti DIRE (dana investasi real estat). Real estat bagus untuk hedging terhadap inflasi dan memberikan pendapatan yang stabil.
Sedangkan untuk jenis investasi alternatif, Anda bisa memilih logam, mata uang kripto, hedge fund, dll.
Berikut adalah tabel yang membandingkan berbagai jenis aset.
| Saham | Obligasi | ETF | Reksa dana | Real estat | Jenis investasi alternatif |
Definisi | Saham perusahaan (ekuitas) | Pinjaman kepada perusahaan atau pemerintah | Beberapa investasi yang diperdagangkan sepanjang hari | Kumpulan investasi yang dikelola secara profesional | Properti fisik atau dana investasi real estat (DIRE) | Mata uang kripto, komoditas, hedge fund, ekuitas swasta |
Tingkat risiko | Tinggi | Rendah hingga rata-rata | Rata-rata | Rata-rata | Rata-rata hingga tinggi | Tergantung pada sekuritasnya |
Potensi imbal hasil | Tinggi | Rendah hingga rata-rata | Rata-rata hingga tinggi | Rata-rata hingga tinggi | Rata-rata hingga tinggi | Tergantung pada sekuritasnya |
Likuiditas | Tinggi | Rata-rata hingga tinggi | Tinggi | Rata-rata | Rendah hingga rata-rata | Tergantung pada sekuritasnya |
Diversifikasi | Rendah (kecuali membeli banyak) | Rendah | Tinggi | Tinggi | Sedang | Tergantung pada sekuritasnya |
Gaya Manajemen | Diarahkan sendiri | Diarahkan sendiri atau dikelola | Pasif (indeks) atau aktif | Dikelola secara aktif | Dikelola sendiri atau melalui dana | Dikelola sendiri atau dikelola |
Potensi Pendapatan | Dividen, keuntungan modal | Bunga tetap | Dividen, keuntungan modal | Dividen, keuntungan modal | Pendapatan sewa, apresiasi | Tergantung pada sekuritasnya (misalnya, dapat berupa royalti atau keuntungan trading) |
Langkah 4: Pilih akun investasi
Mari kita uraikan perbedaan berbagai jenis akun investasi.
Akun broker vs. akun pensiun
Saat berbicara tentang trading saham, mata uang, atau komoditas, orang sering kali mengacu pada penggunaan akun broker. Jika berusia 18 tahun ke atas, Anda dapat dengan mudah membuka salah satu akun ini. Anda memiliki kebebasan untuk melakukan deposit sebanyak yang Anda inginkan, setiap saat, dan Anda dapat memilih dari beragam pilihan investasi. Selain itu, Anda biasanya dapat menarik uang tunai setiap saat Anda membutuhkannya.
Meskipun akun broker mudah dibuat, akun ini memiliki implikasi pajak. Anda biasanya harus membayar pajak atas keuntungan investasi yang direalisasikan setiap tahun, termasuk keuntungan dari penjualan investasi atau menerima dividen.
IRA, atau rekening pensiun individu dirancang untuk membantu menabung untuk masa pensiun. Ada dua jenis akun ini:
IRA roth (kontribusi dibuat dengan uang setelah pajak, tetapi penarikan di masa pensiun bebas pajak);
IRA tradisional (kontribusi dapat dikurangkan dari pajak, tetapi penarikan di masa pensiun dikenakan pajak sebagai pendapatan).
Cara lain untuk menabung untuk masa pensiun adalah dengan menggunakan 401(k) — rencana pensiun yang disponsori perusahaan. Karyawan menyumbangkan sebagian dari gaji, sering kali dengan kontribusi tambahan dari perusahaan. Seperti IRA, ada:
401(k) tradisional (kontribusi mengurangi penghasilan kena pajak, tetapi penarikan di masa pensiun dikenai pajak);
401(k) roth (kontribusi dibuat setelah pajak, dan penarikan yang memenuhi syarat bebas pajak).
Bagaimana cara memilih akun broker yang tepat? Periksa fitur-fitur terpenting dalam tabel di bawah ini.
| Akun broker kena pajak | IRA tradisional | IRA Roth | 401(k) | Akun margin | Akun robo-advisor |
Keuntungan pajak | Tidak ada; keuntungan modal & dividen kena pajak | Penangguhan pajak; penarikan kena pajak | Penarikan bebas pajak | Penangguhan pajak; penarikan kena pajak | Tidak ada | Tidak ada, tetapi ada beberapa efisiensi pajak otomatis |
Batas kontribusi | Tanpa batas | $7.000 ($8.000 jika Anda berusia di atas 50 tahun) | $7.000 ($8.000 jika Anda berusia di atas 50 tahun) | $23.000 ($30.500 jika Anda berusia di atas 50 tahun) | Tanpa batas | Bervariasi tergantung penyedia layanan |
Aturan penarikan | Setiap saat, dikenai pajak atas keuntungan | Sebelum usia 59½: Penalti 10% (ada pengecualian) | Kontribusi setiap saat; penghasilan dikenai pajak jika ditarik lebih awal | Sebelum usia 59½: Penalti 10% (ada pengecualian) | Setiap saat, tetapi dikenai bunga atas dana pinjaman | Setiap saat, tetapi strategi otomatis berfokus pada jangka panjang |
Pilihan investasi | Saham, obligasi, ETF, opsi, kripto | Saham, obligasi, ETF, reksa dana | Saham, obligasi, ETF, reksa dana | Dana pilihan perusahaan, terkadang melalui broker | Saham, obligasi, ETF, opsi, mata uang kripto | Bervariasi, sering kali ETF dan reksa dana |
Paling cocok untuk | Investasi umum dengan fleksibilitas | Tabungan pensiun dengan penangguhan pajak | Pertumbuhan pensiun bebas pajak | Tabungan pensiun yang disponsori perusahaan | Investor berpengalaman yang menggunakan leverage | Investor yang menginginkan otomatisasi |
Langkah 5: Mulailah dengan investasi berbiaya rendah dan terdiversifikasi
Kekuatan dari dollar-cost averaging
Dollar-cost averaging adalah strategi investasi yang sederhana dan efektif ketika Anda menginvestasikan sejumlah uang tetap secara berkala — misalnya $500 setiap bulan — terlepas dari kondisi pasar. Metode ini membantu meminimalkan stres karena mencoba mengatur waktu investasi Anda dengan sempurna. Dengan mendiversifikasi pembelian, Anda dapat mengurangi dampak volatilitas pasar pada keseluruhan investasi. Ingatlah bahwa hal ini dapat menyebabkan biaya transaksi yang lebih tinggi.
Langkah 6: Buat strategi investasi sederhana
Strategi investasi Anda harus mencerminkan tujuan tabungan, jumlah uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan jangka waktu untuk mencapainya.
Jika tujuan tabungan masih bertahun-tahun lagi, Anda bisa menginvestasikan sebagian besar dana dalam bentuk saham. Dengan jangka waktu yang panjang, Anda memiliki kesempatan untuk memanfaatkan fluktuasi pasar. Namun, memilih saham individu bisa jadi rumit dan memerlukan banyak perhatian. Bagi sebagian orang, berinvestasi dalam indeks lebih masuk akal karena menawarkan cara untuk mencapai eksposur pasar yang luas dengan biaya yang lebih rendah dan lebih mudah.
Sebaliknya, jika ingin menyisihkan uang untuk sesuatu dalam waktu dekat, seperti uang muka rumah atau liburan dalam lima tahun ke depan, sebaiknya Anda lebih berhati-hati. Kami akan membahas strategi khusus yang dirancang untuk berbagai kelompok di artikel ini.
Strategi investasi

Strategi investasi adalah peta jalan keuangan Anda. Strategi ini menguraikan rencana investasi, jumlah investasi, dan waktu penjualan investasi tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa tidak ada strategi yang cocok untuk semua orang. Setiap investor memiliki tujuan dan minat yang berbeda, jadi menentukan pendekatan yang tepat untuk Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting:
Usia — Apakah Anda cenderung berhati-hati menjelang masa pensiun, atau apakah Anda lebih bersedia mengambil risiko demi potensi pertumbuhan sebagai investor yang lebih muda?
Tanggungan — Apakah Anda memiliki anggota keluarga atau anak-anak yang bergantung pada Anda secara finansial?
Tujuan — Apa tujuan investasi spesifik Anda? Menabung untuk masa pensiun, rumah, pendidikan, atau hal lain?
Gaya Hidup — Berapa banyak pendapatan yang dapat dibelanjakan yang ingin Anda miliki saat berinvestasi?
Situasi keuangan — Berapa banyak yang dapat Anda sisihkan secara realistis untuk investasi tanpa membebani anggaran harian?
Imbal hasil yang diharapkan — Berapa lama Anda bersedia menunggu untuk melihat hasil investasi?
Dengan pertimbangan-pertimbangan ini, mari kita jelajahi strategi investasi umum untuk memandu Anda mencapai tujuan keuangan:
Investasi aktif vs. investasi pasif
Investasi aktif melibatkan pembelian dan penjualan aset secara teratur, seperti saham atau obligasi, untuk mengungguli pasar. Strategi ini menuntut ketajaman pengamatan terhadap tren pasar dan kemauan untuk mengambil keputusan cepat. Jika senang mendalami analisis pasar dan ingin memanfaatkan peluang yang muncul, investasi aktif mungkin cocok untuk Anda.
Sebaliknya, investasi pasif mengambil pendekatan yang lebih santai. Di sini, Anda berinvestasi dalam indeks atau portofolio terdiversifikasi lainnya yang melacak pasar secara keseluruhan. Strategi ini tidak memerlukan perhatian harian dan dirancang untuk menumbuhkan investasi Anda seiring berjalannya waktu dengan pengelolaan minimal.